Troubleshooting Pada Software

SOFTWARE TROUBLESHOOTING

Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software komputer ada 3 kelompok besar.
  1. Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk ke proses operating system. Pada permasalahan ini, komputer tidak mampu menghidupkan komputer sama sekali. Biasanya dikarenakan kesalahan penempatan hadware komputer atau bisa juga hardware komputer yang kita gunakan tidak sesuai dengan aspek komputer kita. Beberapa permasalahan yang sering muncul antara lain:
  • Komputer mati
  • Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas.
    • Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan
  1. Proses no 1 diatas baik tetapi boot operating system tidak sempurna sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop. Pada kesalahan ini, yang salah bukan penempatan hardware, tapi karena komputer tidak mampu booting.
  • Tidak dapat booting
  • Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat
  • Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopy, mengganti nama file dan lain-lain
  • Start menu tidak dapat dijalankan
  • Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan
  • Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
  1. Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke desktop, tetapi ada sebagian program berjalan tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.
  • Program tidak ada di start menu, destop
  • Program tidak dapat dijalankan
  • Kinerja program lambat
  • Program selalu meminta CD
  • Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan
    • Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data  atau ekstensi file data berubah
Cara Mengatasinya
Untuk masalah pertama dan kedua, langkah yang pertama kita lakukan adalah mengecek semua hardware komputer apakah sudah terpasang dengan baik. Kemudian jika sudah, cek lagi apakah semua hardware yang terpasang itu kompatibel atau tidak (terutama memory. Bila terpasang 1/lebih memori yang tidak kompatibel maka akan error sistem windows corupt, jadi lepaskan dulu memory yang tidak sejenis). Kalau semuanya sudah benar tapi komputer tetap tidak bisa hidup, maka cobalah instal ulang sistem operasi di komputer anda. Selain itu, sering juga terjadi eror pada saat kita melakukan booting. Untuk mengatasinya kita bisa mengatasinya dengan merepair sistem operasi kita, dengan melakukan langkah – langkah sebagai berikut:
  1. Masukkan kaset installer OS anda.
  2. Masukkan dan boot dari CD anda.
  3. Pada saat muncul pilihan Install atau Repair, tekan [R] pada pilihan [R=Repair].
  4. Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin diperbaiki, misalnya [Windows = 1].
  5. Masuk ke drive CD ROM mis [D: > Enter]
  6. Ketik [CD i386].
  7. Kembangkan ke folder: [C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe].
  8. Sistem Operasi baru telah diinstalasi di tempat yang berbeda hanya dengan membuat C:Windows.
  9. Keluarkan CD ROM dan ketik [Exit].

Untuk yang permasalahan ketiga ini, banyak sekali cara penyelesaiannya. Tergantung dari jenis kerusakan apa yang terjadi pada software tersebut. Beberapa permasalahan yang terjadi pada software komputer tersebut antara lain:
  1. 1.         Masalah eror pada program yang sedang berjalan
Komputer membutuhkan perawatan khusus agar kinerjanya maksimal dan tetap cepat loadingnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan komputer diantaranya adalah mengupdate setiap driver yang terpasang di komputer tersebut secara berkala, misalnya driver sound, driver VGA, driver chipset, dll. Kemudian setelah semua driver diupdate, ada baiknya kalau komputer didefag secara berkala setiap 2 bulan, degan aplikasi defrag yang tersedia. Selain itu penting juga untuk mengupdate antivirus yang sudah terinstal dikomputer kita, agar komputer selalu aman.
  1. Masalah Hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
    1.   Update Driver
  2. Disabled
    1. Uninstall



Pilihan Update driver digunakan untuk melakukan pancarian kembali driver atau melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disableddigunakan untuk me-nonaktifkan driver hardware yang sebelumnya aktif. Sedangkan pilihan uninstall digunakan untuk melakukan penghapusan pada driver yang ada.
Jika hardware mengalami masalah yaitu tidak terdeteksi oleh Sistem Operasi, maka anda bisa melakukan langkah Update Driver. Sebagai contoh, di bawah ini adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.
  1. Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras yang akan diupdate.
  2. Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
  3. Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
  4. Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian tekan tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
  5. Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
  6. Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi driver secara manual sebagai berikut.
  • Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog tersebut sampai proses selesai.

  1. 3.         Masalah shutdown berjalan sangat lambat
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau perangkat apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa analisa yang didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown yang terlalu lambat tersebut.
  1. Berdasarkan pengalaman, penggunaan service online help pada dari sebuah driver perangkat keras dapat menyebabkan proses shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada komputer yang memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya adalah matikan service Nvidia Driver Helper tersebut dengan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Nvidia Driver Helper tersebut jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service tersebut, klik kanan pada status (tepatnya pada tulisan “Started” dan pilih opsi Stop service. Pada tipe service gantilah menjadi Manual.
  2. Me-nonaktif-kan terminal service juga akan mepercepat proses shutdown komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit sampai hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu dicatat bahwa Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas Remote Assistance, Fast User Switching, dan Remote Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda tidak menjalankan aplikasi tersebut maka Terminal service bisa dimatikan. Caranya masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Carilah [Terminal service] dan double klik jika ditemukan maka ecara otomatis security system akan menghapus pagefile virtual memori pada saat proses shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
  3. Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan menggunakan GPEDIT. Klik [Start > Run…], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
  4. Carilah bagian [Computer Configuration > Windows Settings > Security Settings > Local Policies > Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory Pagefile]. Double klik bagian tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [Enabled].
  5. Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah nomor 1 dan 2 masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services].Carilah bagian [Event Log] dan double klik jika ditemukan. Pilih opsi [Disabled] pada kotak [startup type].
    1. 4.         Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator Sering Restart secara terus menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan agar mudah dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah melokalisir kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan tindakan ini kita akan mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan kemungkinan besar terjadi pada perangkat keras maupun perangkat lunak. Melokalisir kerusakan ini untuk mempermudah dalam proses memperbaiki komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah kerusakan perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) silahkan ikuti caranya berikut ini.
  1. Hidupkan komputer
  2. Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor, tekan tombol DEL/F2 (untuk masuk ke menu BIOS
  3. Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
Setelah melakukan tindakan di atas maka kita sudah bisa menyimpulkan kerusakan komputer dan kita sudah bisa melokalisir kerusakan komputer baik pada hardware maupun apda software.
Hasil Lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan di atas maka kerusakan bisa dipastikan terjadi pada perangkat Lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila sebelum 5 menit komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan bahwa kerusakan atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.
Langkah Penyelesaian Apabila Komputer Restrat
  1. Apabila kerusakan pada software sistem opereasi sebaiknya lakukan tindakan repair Operating System yang terinstall, apabila tidak berhasil juga dalam merepair Operating System (OS) maka langkah terakhir harus installasi ulang OS-nya.
  2. Apabila kerusakan pada perangkat keras maka lakukan perbaikan dengan mencoba untuk mengganti perangkat keras pengganti, seperti mengganti memori yang terpasang dengan memori yang baru, mengganti power supply dengan power supply yang baru atau menanggalkan perangkat keras yang terpasang seperti CD-ROM/DVD-ROM/CD-DVD-RW dan sebagainya.
Semoga Bermanfaat.....................

Tidak ada komentar: